Dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim dianjurkan untuk selalu mengingat Allah SWT di setiap aktivitasnya, termasuk saat mengakhiri sebuah pertemuan. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah membaca doa penutup majelis. Doa ini bukan sekadar kalimat penutup, melainkan bentuk permohonan ampun dan rasa syukur kepada Allah atas waktu yang telah digunakan untuk berkumpul, berdiskusi, atau belajar.
Dengan mengamalkan doa penutup majelis, setiap pertemuan akan menjadi sarana mendapatkan pahala, menghapus dosa, serta menjaga hati agar tetap bersih. Oleh karena itu, doa ini sering dibaca dalam kegiatan keagamaan, rapat, pengajian, hingga proses belajar mengajar di pondok pesantren.
- Doa Penutup Majelis
- Makna Doa Penutup Majelis
- Asal Usul dan Hadis Tentang Doa Penutup Majelis
- Kandungan Makna Spiritual Doa Penutup Majelis
- Kapan Membaca Doa Penutup Majelis
- Keutamaan Membaca Doa Penutup Majelis
- Doa Penutup Majelis dalam Kehidupan Sehari-hari
- Jadikan Setiap Majelis Bernilai Ibadah
- Ingin Menuntut Ilmu yang Penuh Keberkahan?
Doa Penutup Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Latin:
Subḥânakallâhumma wa biḥamdika asyhadu an lâ ilâha illâ anta, astaghfiruka wa atûbu ilaik(a)
Artinya:
Mahasuci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Makna Doa Penutup Majelis
Doa penutup majelis — atau yang dikenal juga sebagai doa kafaratul majelis — merupakan doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk dibaca di akhir setiap pertemuan. Tujuannya adalah agar majelis yang kita hadiri dipenuhi berkah dan diampuni dari kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak.
Membaca doa ini mencerminkan kesadaran seorang Muslim bahwa selama berkumpul, bisa saja terdapat ucapan yang kurang pantas, candaan berlebihan, atau pembicaraan yang tidak bermanfaat. Dengan memohon ampun melalui doa ini, kita menunjukkan kerendahan hati dan kesungguhan untuk memperbaiki diri.
Asal Usul dan Hadis Tentang Doa Penutup Majelis
Doa ini memiliki dasar yang kuat dari sunnah Rasulullah ﷺ. Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
“Barang siapa duduk dalam suatu majelis lalu banyak melakukan kesalahan, kemudian ia membaca:
Subḥânakallâhumma wa biḥamdika, asyhadu an lâ ilâha illâ anta, astaghfiruka wa atûbu ilaik,
maka Allah akan mengampuni dosa yang terjadi dalam majelis itu.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim)
Hadis ini menegaskan bahwa doa kafaratul majelis memiliki nilai penghapus dosa, menjadikannya amalan ringan namun berdampak besar bagi kehidupan spiritual seorang Muslim.
Kandungan Makna Spiritual Doa Penutup Majelis
Tiga makna utama terkandung dalam doa ini:
-
Pujian kepada Allah SWT
Kalimat “Subḥânakallâhumma wa biḥamdika” menunjukkan pengakuan atas kesempurnaan dan keagungan Allah. -
Pengakuan Tauhid
“Asyhadu an lâ ilâha illâ anta” menegaskan keesaan Allah, inti dari keimanan setiap Muslim. -
Permohonan Ampun dan Taubat
“Astaghfiruka wa atûbu ilaik” adalah bentuk kerendahan hati, menyadari bahwa manusia tak luput dari dosa dan selalu membutuhkan ampunan Allah.
Kapan Membaca Doa Penutup Majelis
Doa ini dibaca setiap kali mengakhiri sebuah majelis atau pertemuan, baik dalam kegiatan keagamaan maupun kegiatan umum.
Contohnya:
-
Setelah belajar atau mengajar di sekolah dan pondok pesantren.
-
Setelah pengajian, rapat, atau diskusi.
-
Setelah kumpul keluarga atau pertemuan organisasi.
Dengan membacanya, setiap aktivitas menjadi bernilai ibadah, dan hati kita terjaga dari kesombongan.
Keutamaan Membaca Doa Penutup Majelis
-
Menghapus dosa kecil dan kesalahan dalam majelis.
-
Menambah pahala serta keberkahan dalam kebersamaan.
-
Menunjukkan adab seorang Muslim dalam berbicara dan bergaul.
-
Menjadi penutup yang baik (husnul khatimah) untuk setiap aktivitas.
Doa Penutup Majelis dalam Kehidupan Sehari-hari
Amalan ini tidak hanya dilakukan di masjid atau pesantren, tetapi juga bisa diterapkan di rumah, kantor, atau tempat belajar.
Dengan membiasakan membaca doa penutup majelis, seseorang akan senantiasa mengingat Allah di akhir setiap kegiatan. Inilah kebiasaan yang melatih tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), menumbuhkan rasa syukur, dan menjaga hati dari kesalahan lisan.
Jadikan Setiap Majelis Bernilai Ibadah
Doa penutup majelis adalah amalan sederhana namun sarat makna. Melalui doa ini, kita memohon agar setiap perkumpulan membawa kebaikan, keberkahan, dan ampunan dari Allah SWT.
Mari biasakan membaca doa ini setiap kali mengakhiri pertemuan agar setiap majelis menjadi ladang pahala dan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ingin Menuntut Ilmu yang Penuh Keberkahan?
Yuk, bergabung bersama Pondok Pesantren ‘Ainurrafiq, berlokasi di Kuningan, Jawa Barat — tempat para santri dibimbing menjadi generasi berilmu, beradab, dan berakhlak mulia.
Di sini, kegiatan belajar mengajar selalu diawali dan diakhiri dengan doa, termasuk doa penutup majelis, sebagai bagian dari pembiasaan adab Islam yang mendalam.
Pondok Pesantren ‘Ainurrafiq – Menuntut Ilmu dengan Adab, Menggapai Ridha Allah SWT.
